Kamis, April 23, 2009

Pemilu Legislatif 2009: Rakyat Capek Coba-Coba!


MAYORITAS pemilih atau rakyat tampaknya sudah lelah coba-coba. Mereka lebih suka memilih kekuatan politik yang sudah tampak kinerjanya dan "lumayan" bagus. Rakyat lelah berganti rezim, apalagi tanpa ada perbaikan atau perubahan. Rakyat juga cemas, jika rezim sekarang berganti, apakah KPK dan pengadilan tipikor masih ada? Apakah kasus-kasus korupsi yang banyak diungkap dan terungkap belakangan ini masih akan terus berlanjut? Pemerintahan sekarang, lumayan bagus deh. Oleh karenanya, mari kita dukung terus, lanjutkan!


Itulah kira-kira yang kita baca dari hasil (sementara) pemilu legislatif 9 April lalu. Semua hasil penghitungan cepat (quick count) menunjukkan, Partai Demokrat yang nota bene “partai berkuasa” pengusung Presiden SBY keluar sebagai “juara pertama” dengan raihan suara sekitar 20%, unggul cukup jauh dari parpol pesaing utamanya –PDIP (15%) dan Golkar (15%).


Hasil pemilu secara resmi baru akan diketahui dan diumumkan KPU sekitar tanggal 9 Mei. Namun, seperti pemilu sebelumnya, hasil penghitungan cepat tidak akan jauh berbeda dengan hasil penghitungan resmi KPU. Kalaupun ada perbedaan, prosentasenya tidak begitu signifikan, mungkin berkisar antara 1-2 persen saja.


Berdasarkan gabungan hasil penghitungan cepat lima lembaga survei –LSI1, LSI2, Cirus, LP3ES, dan LSN, kita boleh memperkirakan, hasil pemilu 9 April sudah menempatkan Partai Demokrat (PD) sebagai pemenang pemilu, sekaligus menyingkirkan dominasi Partai Golkar dan PDIP. Raihan suara PD sangat melonjak, dari sekitar 7,4% pada pemilu 2004 menjadi sekitar 20%. Luar biasa!Sebaliknya, pemenang pemilu 2004, Golkar, raihan suaranya “jeblok”, dari 21,5% pada pemilu 2004 menjadi sekitar 15%. PDIP sebagai “runner up” pemilu 2004 juga “turun pamor” dari 18,5% menjadi 15%. Partai lainnya juga menurun cukup drastis. PPP dari 8,1% menjadi 5%. PKB dari 10,5% menjadi 5%. PAN dari 6,4% menjadi 5%. PBB dari 2,6% menjadi 1,8%. Hanya PKS dan PKPB yang mengikuti jejak PD; suaranya naik. PKS dari 7,3% menjadi sekitar 7,5%. Perolehan suara parpol lainnya di kisaran 1% saja. Bintang baru pemilu kali ini adalah dua partai baru, Hanura dan Gerindra, meski tidak besar namun cukup meloloskannya dari Parliamentary Threshold (PT). Hanura meraih 3,5% dan Gerindra sedikit unggul dengan raihan suara sekitar 4,5%. Kedua partai inilah yang –bersama PD-- turut “menyedot” suara Golkar dan PDIP.Bagaimana suara parpol Islam?


Dari 7 parpol Islam atau berasas Islam, hanya PKS (7,5%) dan PPP (5%) yang lolos PT. Lima lainnya “jeblok”. PBB hanya meraih 1,8%, PBR turun dari 2,4% pada pemilu 2004 menjadi kisaran 1%. PMB, PKNU, dan PPNUI berada di kisaran 1%. Jika digabungkan, raihan suara ke-7 parpol Islam itu hanya sekitar 19-20%, sama dengan raihan suara Partai Demokrat.


Kalaupun ditambah PAN dan PKB yang berbasis massa umat Islam, bertambah 10% menjadi 30%. Artinya, 70% pemilih yang pasti mayoritas beragama Islam lebih memilih parpol sekuler ketimbang parpol Islam! Kalaupun 20% pemilih itu non-Muslim, pemilih Muslim masih menyisakan angka sangat besar, 50%.


Mengapa raihan suara parpol Islam jeblok?


Sejak awal sejumlah pengamat politik memperkirakan anjloknya popularitas parpol Islam. Penyebab utamanya, elite parpol Islam terkesan egois, sulit atau tidak bersatu, dan sering terlibat konflik internal.


Akibatnya, pemilih tidak merasa terpesona dengan parpol Islam. Penyebab kedua, mayoritas umat Islam bukan “pemilih ideologis”, tapi pragmatis-sekuleris, tidak mengaitkan pilihan parpol dengan agama yang dianutnya.


Lagi pula, bukankah di Partai Demokrat, Golkar, PDIP, dan partai lainnya –kecuali PDS dan PDKB— mayoritas beragama Islam? Melihat angka-angka tersebut, maka umat Islam di parlemen kini hanya diwakili dua parpol, PPP dan PKS.


Sebenarnya dua parpol ini cukup respresentatif, yakni PPP mewakili umat Islam “tradisional-konvensional” (baca: generasi tua) dan PKS mewakili generasi mudanya. Tapi, ingat, analisis di atas berdasarkan hasil quick count, siapa tahu ada “keajaiban” angka-angka di atas berubah setelah semua suara masuk dan sah dihitung manual oleh KPU.


Wallahu a’lam. (http://romeltea.com/).*

 

KABAR DPRa Cibugel

KIPRAH KEWANITAAN

KOLOM

Selamat datang di Situs Partai Keadilan Sejahtera - DPRa Cibugel , AYO BEKERJA UNTUK NEGRI.