Hamasah di Jalan Da'wah
PERJALANAN DAKWAH MASIH PANJANG. SALAH SATU FAKTORYANG MEMBUAT KITA DAPAT BERTAHAN DAN TERUS EKSIS DI JALAN DAKWAH ADALAH HAMASAH (SEMANGAT) DAN IRADAH (KEHENDAK) KUAT YANG TERTANAM DALAM JIWA .
Jama'ah Penuh Berkah
Tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan. Kadar tsiqah antara qiyadah dan jundiyah menjadi penentu bagi sejauh mana kekuatan sistem jamaah, kemantapan langkah-langkahnya, keberhasilan dalam mewujudkan tujuan-tujuannya, dan kemampuannya dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan.
Bekerja Untuk Indonesia
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (9:105)
Inilah Jalan Kami
Katakanlah: "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". (12:108)
Biduk Kebersamaan
Biduk kebersamaan kita terus berjalan. Dia telah menembus belukar, menaiki tebing, membelah laut. Adakah di antara kita yang tersayat atau terluka ? Sayatan luka, rasa sakit, air mata adalah bagian dari tabiat jalan yang sedang kita lalui. Dan kita tak pernah berhenti menyusurinya, mengikuti arus waktu yang juga tak pernah berhenti, maju dan terus maju , bersatu padu enyahkan rintangan , Maju PKS untuk membangun negrimu. Maju Pks Cibugel.
Jumat, Juni 05, 2009
26 Pelaku Kejahatan Diamankan
7 KAIDAH MEMILIH PEMIMPIN NASIONAL
“Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang punya mata hati” (QS:Al Hasyr: 2)
Kegagalan moral orang Yahudi dalam perjanjiannya dengan Rasulullah SAW telah membawa pada kekalahan mereka di hadapan tentara Islam. Tapi karena mereka tidak ingin meninggalkan aset-aset yang akan menjadi rampasan tentara Muslim, maka mereka menggunakan jurus mabuk menghancurkan asset-aset itu dengan tangan mereka sendiri.
Adalah merupakan sunnatullah dalam perjuangan, bahwa jika terjadi kegagalan moral yang tidak diperbaiki, maka cepat atau lambat akan membawa kepada kegagalan perjuangan itu sendiri. Karena sejatinya kemenangan itu adalah kemenangan moral dan pertolongan Allah hanya akan diberikan kepada pejuang yang berakhlaq, berintegritas dan berkarakter.
Menyimak pengalaman bangsa Indonesia selama kekuasaan rezim orde baru dengan kroni-kroninya merupakan bom waktu yang tidak tertahankan lagi sehingga melahirkan gerakan reformasi 1998. Pengalaman pahit ini harus dijadikan ‘ibrah supaya kita tidak terperosok ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya, sebagaimana pesan Rasulullah SAW: ”Orang beriman tidak terperosok ke dalam lubang biawak untuk kedua kalinya”. (HR Bukhari-Muslim)
KAIDAH-2:
“Apa yang tidak tercapai seluruhnya jangan ditinggalkan seluruhnya” (Kaidah Fiqhiyah)
Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian saling hasad, saling menipu dalam jual beli, saling membenci, saling berpaling. Janganlah kalian menjual jualan orang lain dan jadilah kalian bersaudara. Setiap muslim adalah bersaudara. Jangan menzalimi, jangan membiarkan, jangan menghina, jangan meremehkan. Ketaqwaan adalah disini (menunjuk ke dadanya tiga kali). Cukuplah salah seorang berdosa jika meremehkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim adalah haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.” (HR Muslim)
KAIDAH-3:
“Menghindari perdebatan yang tidak produktif”
Memperjuangkan kesejahteraan rakyat harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Dan capaian-capaian yang sudah ada merupakan dasar pertimbangan yang lebih logis dan realistis dibanding dengan wacana yang masih diperdebatkan. Dalam kaitan ini paket kebijakan pro-rakyat yang telah berjalan selama ini, seperti BLT, BOS, PNPM, KUR, Jamkesmas, swasembada beras dan lahirnya Undang-Undang Nomor 21/2008 tentang Perbankan Syari’ah serta Undang-Undang tentang Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN/Sukuk) merupakan bukti keberpihakan kepada rakyat yang harus didukung dan ditingkatkan. Pesan Islam dalam hal ini adalah menghindari terlibat dalam wacana yang tidak produktif.
KAIDAH-5:
“Dan bermusyawalah dengan mereka dalam urusan (penting), lalu apabila kamu telahberketetapan hati maka bertawakalah kepada Allah…” (Ali Imran : 159) Agama memerintahkan untuk memilih pemimpin yang beriman, amanah serta kapabel.
Mengenai amanah dan kapabilitas harus dikaji secara obyektif dan mendalam. Ketentuan syariah dalam berorganisasi memerintahkan agar memusyawarahkan setiap keputusan yang bersifat strategis, seperti memilih pemimpin yang diyakini paling maslahat, lebih amanah dan kapabel. Bagi anggota organisasi wajib -menurut agama dan logikamengikuti hasil musyawarah dari lembaga yang memiliki otoritas syura di organisasinya.
Dalam hal ini parpol-parpol Islam secara organisatoris telah memutuskan mendukung SBY-Budiono dalam Pilpres 2009. Dalam etika dan disiplin berorganisasi petunjuk Al Qur’an menegaskan:
“Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka Itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nur : 62)
KAIDAH-6:
“Tidak merugi orang yang istikharah, tidak menyesal orang yang musyawarah dan tidak kesulitan orang yang hemat”. (Hadits Riwayat Imam Thabrani)
KAIDAH-7:
“Wahai orang-orang yang beriman tunaikanlah semua akad” (QS Al Maidah: 1)
Dalam konteks PKS, atas perintah Majelis Syura XI, pimpinan PKS telah mengajukan piagam kerjasama koalisi dan kontrak politik 10 agenda nasional, 8 agenda regionalinternasional.
Inti kontrak politik tersebut adalah keberpihakan dan kepedulian pada kepentingan rakyat, kedaulatan sosial budaya, politik, ekonomi (pangan dan energi) serta pembelaan terhadap warga negara dan bangsa yang terzalimi. Alhamdulillah, pihak PD/SBY telah menandatangani dan siap berkomitmen dengan Piagam dan Kontrak Politik tersebut. Itu merupakan akad antara PKS-PD/SBY yang wajib ditunaikan oleh para pihak, sebagaimana perintah Al Quran di atas. Bagi anggota dan pimpinan PKS wajib sungguh-sunguh serta dengan kuat memperjuangkannya.
Jakarta, 9 Jumadil Tsani 1430 H/ 3 Juni 2009 M
DEWAN SYARI’AH PUSAT
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
KH. DR. SURAHMAN HIDAYAT, MA
KETUA
PKS: Silakan Polisikan Ruhut
INILAH.COM, Jakarta - Rencana Forum Keturunan Arab Indonesia (Fokari) yang akan melaporkan Ruhut Sitompul kepihak kopolisian, dinilai suatu hal yang wajar oleh PKS.