Selasa, September 13, 2011

Presiden PKS : Incumbent sudah mulai Curang

 

Tangerang , Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq, berpendapat bahwa Pemilukada Banten tidak berlangsung secara fair dan menilai gubernur ‘incumbent’ telah menggunakan jabatannya sebagai Gubernur saat ini untuk  memenangkan pencalonannya pada pilkada yang akan digelar 22 Oktober yang akan datang .

Menurut Luthfi , pada Pilkada Banten kali ini PKS , melihat diantara para calon menggunakan berbagai cara yang tidak demokratis, tidak sesuai undang-undang, terutama calon Incumbent. Kalau  ini dibiarkan, dikuatirkan nantinya  akan diikuti pula oleh daerah-daerah lain.

Disela - sela Silaturahim Struktur DPRa + DPC se-kab dan kota Tangerang Minggu 11 September 2011 ,  didampingi petinggi-petinggi PKS se-Banten Lutfhi mengatakan, pihaknya  akan segera membentuk tim pengawas untuk mengumpulkan bukti-bukti penyimpangan tersebut agar bisa dipertanggungjawabkan dimata hukum.

Luthfi mengaku, pihaknya sendiri sudah mempunyai beberapa bukti kecurangan yang dilakukan cagub lain, seperti atribut partai usungan PKS, Jazuli-ZakKi, yang terjadi di daerah. “Kepada para birokrasi yang kerap diperintah untuk memenangkan calon incumbent agar tidak mau diperalat,” himbaunya.

“PKS sering mengalahkan calon incumbent, sehingga sudah hafal cara-cara mereka yang tidak sesuai dengan pola demokrasi. Kita bersyukur, semakin banyak spanduk kita yang dicopot, semakin banyak bukti yang kita miliki. Kita akan hentikan hal ini supaya nanti tidak dicontoh di daerah lain,” cetus President PKS ke 4 ini.  

Menyikapi adanya kecurangan-kecurangan pilkada Banten, PKS akan segera membentuk tim pengawas untuk memantau kecurangan yang dilakukan para calon Gubernur pada pilkada Banten 2011.

“Kami harap jajaran birokrasi di Banten bisa memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat,” kata Jazuli Juwaini.

Pria yang sering disapa Kyai ini  mengungkapkan, diatas kertas suara yang akan diraih  pihaknya melebihi suara yang akan diraih calon incumbent dengan catatan jika strategi demokrasi panitia pelaksana pemilu dilakukan secara fair.

“Persentase pemilihan suara kami tergantung perolehan suara yang diraih incumbent, pokoknya diatasnya. Untuk strategi kita pakai cara yang jujur dan adil tanpa melakukan intimidasi,” tandasnya.

sumber : Banten Post(ZIE)

Read more »

Selasa, Juni 21, 2011

PKS - PPP Koalisi Ummat


TANGERANG KOTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejatinya tetap serius majukan ‘Jagoanya’ Jazuli Juwaini (JJ) pada pemilukada Banten mendatang untuk menjadi orang nomor Satu (gubernur), PKS dengan tegas menetapkan sikap politiknya berkoalisi dengan salah satu partai yang juga mempunyai platform yang sama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Salah satu anggota DPRD Kota Tangerang Fraksi PKS, Tengku Iwan sikap politik antara PKS dan PPP sudah bulat menjadi mitra koalisi pada pilgub mendatang. “Saya hanya berharap PPP mudah-mudahan komitment berkoalisi dengan PKS. Dari segi kultur, semangat, simbol, Azaz rasanya tidak ada alasan PPP tidak mau berkoalisi dengan PKS,” ungkap Tengku yang juga salah satu ketua tim pemenangan Jazuli Juwaini (JJ) kepada Bantenpost melalui selularnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh ketua tim pemenangan DPD PKS Kabupaten Tangerang, Wishnu Yudhamukti, ia mengatakan, PKS dan PPP sedari dulu komitment menjadi partai dakwah, karena mempunyai landasan dan platform partai yang sama. Maka tidak salah jika PKS dan PPP menjadi mitra koalisi pada pemilukada Banten mendatang.

“PKS dan PPP adalah koalisi Ummat, ini yang akan menjadi kekuatan kami menuju Banten Satu. Ummat (masyarakat – red) di Banten membutuhkan seorang pemimpin yang benar-benar mampu membawa Banten menuju kesejahteran dan pembangunan yang sejahtera, oleh karena itu kami akan menjadi partai kolaisi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat Banten,” jelas Yudha yang juga Anggota DPRD Kabupaten Tangerang ini.

Masih menurut pria asal Semarang ini, dirinya berharap Pemilukada Banten mendatang bisa menjadi milik PKS dan PPP karena menurutnya masyarakat Banten saat ini membutuhkan seorang figur sekaligus pemimpin yang Ulamais sesuai dengan kultur Banten.

“Jazuli Juwaini (JJ) sangat pas memimpin Banten. Banten membutuhkan sorang figur sekaligus tokoh yang Ulamais, nah itu sudah ada pada Jazuli Juwaini (JJ),” cetusnya.

“PKS dan PPP saling menghargai siapapun kelak yang akan menjadi nomer satunya, walaupun PPP masih lakukan Mukerwil yang salah satunya menentukan penjaringan siapa yang bakal maju menjadi orang nomer satunya (gubernur), kan kita bisa lihat, sementara PKS jumlah kursinya lebih banyak ketimbang PPP,” jelas Yudha ketika disinggung sejauhmana kesiapan PKS kelak seandainya PPP mengusung ketuanya (JJ) menjadi orang nomer satu pada Pilgub Banten 22 Oktober 2011.

Namun menurut informasi yang dihimpun Bantenpost, Koalisi PKS dengan PPP hingga kini masih belum menemui titik terang sampai sejauh mana sikap PKS dan PPP menentukan sikap politiknya, karena sampai saat ini baik PKS dan PPP masih mencari figur siapa yang akan menjadi orang nomer satu di Banten apakah tetap Jazuli Juwaini (JJ) atau ketua DPW PPP Banten Mardiono.

“Rupanya PPP sendiri ingin menjadikan ketuanya orang nomer satu di Banten (Gubernur),” jelas sumber. (ZIE/JNA)

Sumber : Banten Post
Read more »

Insya Alloh Gubernur Banten Akan Datang Seorang Ustadz


Islamedia - Ustadz Jazuli Juwaini tak hanya dikenal baik oleh warga Tangerang dan Banten secara khusus. Masyarakat dari berbagai pelosok Tanah Air begitu mengenal sosok ustadz ini berkat intensnya dia berdakwah lewat media massa (televisi). Lelaki berumur 42 tahun ini biasa berceramah dan berdialog dengan pemirsanya antara lain melalui stasiun RCTI, antv, TPI. 

Bakat atau talenta Ustadz Jazuli sudah terlacak sejak masa kecil. Ketegaran dan kemandiriannya terasah terlihat saat ayah tercintanya menghadap Rabbnya ketika ia berumur 7 tahun. Ia tinggal bersama kakek dalam lingkungan pesantren di daerah Bekasi, Jawa Barat. 

Di pesantren tersebut ia aktif menimba ilmu dari sang kakek, yang dibantu paman-pamannya. Ditinggal ayahnya membuat Jazuli kecil kian bersemangat menimba ilmu dienul Islam. Ia sudah hafal kitab Matan al-Jurumiyah (kaidah bahasa Arab) manakala tak lama setelah kepergian orang tercintanya itu. 

Asik menuntut ilmu diniyah serta mengajarkan pada teman-teman dan adik kelasnya membuat Jazuli kecil lupa akan umurnya yang sudah menginjak 12 tahun. Sepanjang masa itu namanya tak terdaftar di sekolah formal (SD). 

Kebiasaan mengajar bahasa Arab ini terus ia lakukan di jenjang Madrasah Aliyah (MA). Karena kematangan itulah ia menyelesaikan pendidikan di MA hanya dalam 2 tahun. Ia sebenarnya tertantang untuk belajar masalah sosial politik di FISP UI. Hanya saja kondisi ekonomi keluarganya kurang mendukung sehingga ia memilih melanjutkan kuliah ke LIPIA yang tanpa dipungut biaya itu. Ia menamatkan studi di Fakultas Syariah Jurusan Hukum dan Perbandingan Madzab dengan predikat memuaskan. Belum puas menimba ilmu syariah, ia pun meraih predikat master ilmu al-Quran dan al-Hadits di Institut Ilmu al-Quran (IIQ) Jakarta. 

Mengemban amanah ummat  

Ustadz Jazuli memilih tinggal di kawasan Ciputat dan berkhidmat untuk ummat. Selain mengelola majelis taklim, Ustadz Jazuli juga mengayomi anak-anak yatim dan dhuafa melalui pesantren yang didirikannya. 

Menjadi anggota dewan tak pernah terlintas dalam benak pria yang dikenal humoris ini. Cita-citanya sejak kecil memang ingin menjadi dai dan penceramah yang dikenal luas.Namun, partai politik membutuhkan kader-kadernya untuk mengemban amanat ummat melalui kebijakan publik. Dan Ustadz Jazuli pun terpilih sebagai salah seorang wakil rakyat dari Dapil Banten II (kota dan kabupaten Tangerang). 

Di DPR RI, Ustadz Jazuli yang dikaruniai 4 anak, ini duduk di Komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, pemilu dan pilkada, aparatur negara, dan agraria. Komisi ini dianggap sebagai ujung tombak reformasi yang sejak 1998 disuarakan oleh rakyat Indonesia karena berhubungan langsung dengan penciptaan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).

Fraksi PKS memberikan kepercayaan kepada Ustadz Jazuli untuk memimpin komisi ini di tingkat Fraksi. Sehingga otomatis ia menjadi rujukan dan juru bicara fraksi terkait dengan pelbagai persoalan dalam lingkup tugas komisi II di DPR RI.

Di komisi ini, ia aktif dalam pembahasan beberapa Rancangan Undang-Undang, antara lain: Panitia Khusus (Pansus) RUU Penyelenggara Pemilu (Wakil Ketua), RUU Administrasi dan Kependudukan (Anggota), RUU Pelayanan Publik (Anggota), RUU Ibu Kota Negara (Anggota). Di luar komisi II, KH. Jazuli diutus Fraksi untuk duduk menjadi anggota Panitia Anggaran DPR-RI. Ia juga terlibat aktif dalam Pansus tentang Tempat Pembuangan Sampah Tahap Akhir (TPSTA) Bojong. 


Di gedung rakyat itu, lebih dari separo waktunya dihabiskan untuk mengemban amanah rakyat. Di waktu-waktu tertentu, terutama di masa reses, ia luangkan waktu mengunjungi konstituen di daerah. Ia pun lebih memilih tinggal di rumah pribadinya di Ciputat, Tangerang Banten, daripada tinggal di rumah dinas dengan segala fasilitasnya. Dia mengaku lebih nyaman tinggal dekat dengan rakyat.

Di kalangan kader PKS ada kebiasaan yang unik. Hampir semua kader tak mau “menyodorkan dirinya” meraih jabatan tertentu. Demikian pula Ustadz Jazuli. Ia menyerahkan keputusan DPW PKS yang menyodorkan 5 nama yang diplot untuk menjadi calon pemimpin di Propinsi BANTEN.

DPP PKS merestui nama Jazuli Juwaini sebagai kandidat yang layak dengan berbagai pertimbangan. Secara pribadi, kata Ustadz Jazuli, dirinya tak berambisi menjadi orang nomor satu di BANTEN Namun, lanjutnya, karena amanah diletakkan di pundaknya, kini ia yang disupport full team dari Bapilu DPD PKS BANTEN, siap menyukseskan Pilkada 2011 dengan niat untuk melakukan perubahan menuju Banten yang bersih. Bersih dari pratik KKN, dan juga bersih lingkungan. Semoga terwujud, Amien!
Read more »

Senin, Juni 13, 2011

Menunggu Tsunami Pks

Oleh :
Dede Kodrat
 
Sungguh menarik membaca pendapat Gandung Ismanto di salah satu media lokal banten berbicara soal PKS. Beginilah kira-kira pendapatnya, “syahwat politik PKS masih tinggi, padahal peluang menangnya di PILGUB sangat kecil. Ijtihad politiknya hampir semuanya salah.” Asumsi yang unik ini disampaikan oleh seorang akademisi untirta yang sangat akrab dengan kita. Saya tidak tahu, pendapat ini dilatarbelakangi oleh apa, apakah karena dia seorang tim sukses salah satu bakal calon gubernur yang sengaja dijadikan blower untuk menghembuskan berbagai isu di media. Atau memang murni pendapat pribadinya berdasarkan analisis logis yang sistematis dan ilmiah.  
 
Sayangnya pendapat Gandung ini tidak konsisten, penulis ingat betul ketika PKS kabupaten Pandeglang mengadakan seminar yang bertema “Banten Milik Siapa, Membaca Arah Politik PKS di Pilgub 2011”. Waktu itu, memang ulasan Gandung cukup menyihir peserta seminar yang kebanyakan kaum berpendidikan. Ia mengulas habis tentang pentingnya PKS mencalonkan diri menjadi gubernur. Agar menjadi kekuatan penyeimbang di Banten. Selain itu, kehadiran PKS di kancah pilgub  menghindarkan PKS dari kesan pragmatisme yang sedang melilitnya. Hampir semua peserta seminar sepakat dengan penjelasan akademisi untirta ini.
 
Di acara seminar yang lain yang diadakan oleh DPW PKS Banten disalah satu rumah makan. Gandung pun sangat bersemangat memberikan saran agar PKS mencalonkan kadernya sebagai calon gubernur. Karena PKS lah yang menjadi ruh perubahan di Banten. Waktu itu, gandung masih belum yakin dengan pencalonan Jazuli Juwaini yang baru saju disosialisasikan oleh PKS sebagai bakal calon gubernur. Hal yang sama terjadi, hampir semua peserta seminar sepakat dengan apa yang diulas oleh gandung, bahwa PKS mesti maju mencalonkan gubernur dari kalangan internal. Bahkan pada waktu itu, beberapa petinggi PKS yang hadir ikut terpengaruh dengan pendapat Gandung.
 
Bukan bermaksud mengkerdilkan pengamat politik yang satu ini, tapi dikemudian hari  pendapat beliau berubah sesuai dengan kemana arah angin bertiup. Sikap dan pendapat gandung berubah 180 derajat. Justru PKS dipintanya untuk realistis, paling pas jika PKS menjadi wakilnya saja. Sampai saat ini penulis bertanya-tanya apa pesan yang ingin disampaikan Gandung ke publik Banten. Apakah dia tidak malu dengan berbagai analisisnya yang terkesan plin-plan dan sepertinya dipesan. Nampaknya pertanyaan itu hanya Gandung dan Tuhan yang mampu menjawabnya.
 
PKS Dan Kerupuk
Menggunjingkan PKS di pilkada memang seperti makan kerupuk, renyah dan bersensasi. Dari tema yang menuduh sampai ada juga yang menghujat, seperti tak habis-habisnya dibahas media. Orang seringkali dibuat bingung, PKS sesungguhnya memiliki banyak faktor untuk menang di pilkada, tapi kenapa tak satupun kadernya jadi Bupati atau walikota. Banyak orang berasumsi, sebetulnya permasalahannya bukan di dana, tapi sesungguhnya adalah komitmen para petinggi partainya. Karena saya pikir jualan PKS yang berjargon bersih, peduli dan profesional juga masih laku di masyarakat. Tapi jika boleh berasumsi, PKS memang sengaja dikerdilkan oleh sebagian pihak yang tidak menghendaki perubahan Banten ke arah yang lebih baik.
 
Terlepas dari pada pendapat Gandung yang terkesan melecehkan justru menurut pengamatan kecil saya kader PKS menjadi semakin bersemangat untuk mensosialisasikan Jazuli Juwaini sebagai calon gubernur. Semangat kader PKS adalah aset yang paling mahal yang dimiliki partai dakwah ini. Mereka seperti tak ubahnya mesin birokrasi yang berjenjang sistematis rapih dan massif.
 
Justru ketika semakin dilecehkan kader PKS semakin low profile dan bekerja tanpa pamrih. Sepertinya, mereka ingin menunjukan bahwa kekuatan kader PKS jika sudah memperjuangkan kader sendiri, mereka akan tampil seperti Tsunami yang mempunyai gelombang besar. Tak ada satupun tembok, gedung atau apapun itu bisa menahan laju pergerakan mereka. Kader PKS sepertinya lebih memilih jalan: “satu tindakan lebih baik, dari pada 1000 kata-kata yang hanya wacana.”
 
Faktor Penentu PKS
Jika dirunut, beberapa faktor keunggulan PKS di pilkada adalah: pertama, jaringan. Tak ada satupun teman atau musuh politik PKS yang tidak mengakui keunggulan jaringan yang dimiliki PKS. Keberadaannya seperti sub-sub sistem yang saling memadukan diri menjadi sistem yang sangat besar. Jaringan yang dimiliki PKS sepertinya memang tak terlihat, tapi saat mereka diberikan tugas tertentu dengan sendirinya mereka akan muncul kepermukaan dari berbagai profesi dan kalangan.
 
Kedua, bergantung kepada sistem, bukan kepada tokoh. Kelebihan PKS yang lain adalah kader PKS tidak pernah bergantung kepada beberapa tokohnya. Keberadaan kader PKS selalu berdasarkan sistem. Artinya setiap keputusan syuro (rapat) yang sesuai dengan kaidah-kaidah syar’i akan dipenuhinya sepenuhnya oleh para kadernya. Kendati demikian, kader PKS pun ‘ngeh’ terhadap perkembangan marketing politik. Walaupun dalam menjalankan roda organisasi dengan sistem, kini sedikit demi sedikit mereka mulai melambungkan tokohnya di berbagai bidang. Sekarang, coba lihat tokoh PKS semakin banyak eksis di media.
 
Ketiga, stigma bahwa PKS tidak memiliki dana adalah stigma yang usang. Kemandirian PKS dan sistemnya menjadikan setiap kadernya berdaya. Sedikit sekali saya menemukan jika kader PKS tidak memiliki penghasilan. Sudah banyak pengusaha-pengusaha yang siap mendanai setiap agenda-agenda partai. Artinya jika PKS kita anggap miskin, saya adalah orang yang paling tidak percaya dengan hal itu.
 
Keempat, karena Banten adalah gerbang indonesia kader PKS semakin bersemangat untuk menaklukannya. Pemikiran yang ‘out of the box’ akan banyak dilakukan ketika tekad seluruh kader sudah memuncak di ubun-ubun. Kisah inspirasi tokoh muda Islam Muhammad Al-fatih yang menaklukan konstantinopel menjadi dasar keyakinan yang mewarnai mimpi setiap kader PKS Banten. Membayangkan pasukan muslim membawa perahu perangnya melewati gunung, tentu saja dalam keadaan biasa ini tidak mungkin dilakukan. Tapi karena kekuatan tekad dan keinginan menaklukan konstantinopel, hal yang paling tidak mungkin pun dilakukan.
 
Begitu pula Banten, karena memiliki banyak sisi strategis akan menjadi perjuangan yang sengit. Nasib Banten bukan ditentukan oleh Gandung seorang yang pendapatnya banyak mengkerdilkan PKS, tapi jika gandung ingin merubah nasib Banten nampaknya penulis berpendapat partner yang paling tepat adalah PKS. Tapi jika ingin mencari jalan sendiri-sendiri, sepertinya kader PKS justru paling siap melakukannya. Mari kita tunggu saja Tsunami PKS bersama Jazuli Juwaini yang akan segera datang.
 
Read more »

Mengenal Jazuli Lebih Dekat

Putra Daerah :
H. Jazuli Juwaini lahir pada tanggal 2 Maret 1965. beliau tinggal dan menjadi warga ciputat Banten. Kakek dan nenek beliau berasal dari kronjo kabupaten tangerang.  
 
Jazuli Kecil
Bakat atau talenta jazuli sudah muncul sudah muncul sejak kecil. Ketegaran dan kemandiriannya terlihat saat ayah tercintanya menghadap tuhan ketika berumur 7 tahun. Beliau diasuh dipesantren dan menimba ilmu dari sang kakek, yang dibantu paman-pamannya. Ditinggal ayahnya membuat jazuli kecil semakin bersemangat menimba ilmu agama islam. ia sudah hafal kitab matan aljurumiyah (kaidah bahasa Arab) manakala tak lama setelah kepergian orang tua tercintanya. Dipesantren juga beliau mendalami ilmu fikih mulai dari kitab syafinatunajjah sampai dengan fathul mu’in.
 
Jazuli dan Kepedulian Sosial :
Jazuli memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi terhadap masalah-masalah sosial yang banyak terjadi belakangan ini. Sosok yang satu ini tidak pernah memiliki gap yang jauh dengan masyarakat. Ia dikenal sangat dekat dengan mereka.
 
Jabatannya sebagai anggota DPR-RI tidak membuatnya merasa besar. Justru karena ia dipilih oleh masyarakat, ia ingin terus merasa dekat dengan mereka. Baginya, masyarakat adalah sahabat setianya untuk terus mempertajam nurani. Terbukti, dirinya adalah orang yang pertamakali turun ke lapangan ketika berbagai bencana datang menimpa. Diantaranya ketika terjadi KLB Muntaber Sepatan, Kabupaten Tangerang. Memberikan bantuan saat terjadi bencana banjir. Selain itu, kepeduliannya terhadap anak kurang mampu dan yatim piatu, membuat dirinya dikenal sangat dekat dengan masyarakat kecil. Sehingga atas dasar itulah ia bertekad terus memperbaiki kondisi kaum terpinggirkan.    
 
Jazuli dan Pemerintahan :
Jazuli juwaini pernah duduk di komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, pemilu dan pilkada, aparatur negara, dan agraria. Komisi ini dianggap sebagai ujung tombak reformasi yang sejak 1998 disuarakan oleh rakyat Indonesia karena berhubungan langsung dengan penciptaan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance). Saat ini dirinya duduk di Komisi VIII yang membidangi Agama, Sosial, penanggulangan bencana, perempuan dan perlindungan anak.
 
Ia juga pernah aktif dalam beberapa rancangan Undang-undang, antara lain: panitia khusus (pansus) RUU penyelenggaraan pemilu (wakil ketua), RUU administrasi dan kependudukan, RUU pelayanan publik, RUU ibu kota negara, RUU pajak dan retribusi daerah dan tergabung dalam panitia kerja penanggulangan fakir miskin. 
 
Sebagai anggota dewan ia sangat memahami tugasnya sebagai legislator, sehingga beberapa kali diundang di berbagai seminar untuk mensosialisasikan Undang-undang dasar 1945 dan beberapa kali menjadi pembicara dalam berbagai tema yang berkaitan dengan pemerintahan. selain itu ia juga pernah menulis buku yang berjudul “otonomi sepenuh hati”, ini menunjukan intelektualitas dibidang pemerintahan tidak bisa diragukan lagi.
 
Saat dirinya ditanya bagaimana strategi untuk membangun dan mengembangkan daerah banten, inilah beberapa pokok pikirannya yang ia paparkan :  
1. Mereformasi birokrasi untuk meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan transparansi anggaran pemerintah
2.  Merangkul semua stakeholder pembangunan untuk bekerjasama membangun Banten
3.  Memperbaiki iklim investasi dengan memberikan kepastian hukum kepada investor
4.  Mendorong aparatur pemerintah yang bebas dari KKN
5. Memaksimalkan peran kepemimpinan Gubernur untuk bekerjasama dengan seluruh Bupati dan Walikota se-banten
6.  Mendorong setiap kebijakan pemerintah dalam rangka Pemerataan Ekonomi
7. Mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki Banten untuk dialokasikan sepenuhnya bagi kesejahteraan masyarakat
8.  Memperbaiki infrastruktur untuk meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat
9.  Melandasi pembangunan dengan penguatan aspek religiusitas masyarakat banten
10.  Mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor penghasil pendapatan asli daerah
Read more »

Baliho PKS Dicopot, Baliho Wahidin Dibiarkan


Tangerang - DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tangerang memprotes penertiban Satpol PP terhadap baliho bergambar anggota DPR RI dari PKS Jazuli Juwaini.

Sebab, ketika itu Satpol PP tidak menertibkan baliho Wahidin Halim yang lokasinya berdekatan dengan baliho Jazuli. Humas DPD PKS Kota Tangerang Jumei Susetyo mengatakan, pencopotan baliho tersebut dilakukan pada Selasa (7/6/2011), sekitar pukul 10.00 WIB.

Dua baliho berukuran 2 x 2 meter yang terletrak di Jl K.H Maulana Hasanudin, Cipondoh langsung dicopot tanpa adanya pemberitahuan tersebih dahulu. Namun, tidak jauh dari situ, masih terpasang dengan sangat jelas baliho dukungan masyarakat terhadap Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.

“Peristiwa ini sekali lagi mengusik rasa keadilan kami selaku masyarakat Kota Tangerang yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat lainnya,” kesalnya.

Jumei mengaku, pencopotan baliho ini telah beberapa kali terjadi dengan alasan yang sama yaitu dalam rangka menata keindahan dan ketertiban kota. “Kalau memang tujuannnya untuk menata keindahan dan ketertiban kota. “Kalau memang tujuannnya untuk menata keindahan kota, kenapa baliho Wahidin Halim masih terpasang. Hal itu tentu tidak adil,” tegasnya.
Read more »

Baliho PKS Dicopot, Baliho Wahidin Dibiarkan

10 Jun 2011 | 11:35 WIB
0

Tangerang - DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tangerang memprotes penertiban Satpol PP terhadap baliho bergambar anggota DPR RI dari PKS Jazuli Juwaini.

Sebab, ketika itu Satpol PP tidak menertibkan baliho Wahidin Halim yang lokasinya berdekatan dengan baliho Jazuli. Humas DPD PKS Kota Tangerang Jumei Susetyo mengatakan, pencopotan baliho tersebut dilakukan pada Selasa (7/6/2011), sekitar pukul 10.00 WIB.

Dua baliho berukuran 2 x 2 meter yang terletrak di Jl K.H Maulana Hasanudin, Cipondoh langsung dicopot tanpa adanya pemberitahuan tersebih dahulu. Namun, tidak jauh dari situ, masih terpasang dengan sangat jelas baliho dukungan masyarakat terhadap Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.

“Peristiwa ini sekali lagi mengusik rasa keadilan kami selaku masyarakat Kota Tangerang yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat lainnya,” kesalnya.

Jumei mengaku, pencopotan baliho ini telah beberapa kali terjadi dengan alasan yang sama yaitu dalam rangka menata keindahan dan ketertiban kota. “Kalau memang tujuannnya untuk menata keindahan dan ketertiban kota. “Kalau memang tujuannnya untuk menata keindahan kota, kenapa baliho Wahidin Halim masih terpasang. Hal itu tentu tidak adil,” tegasnya.
Read more »

PKS dan PPP Resmi Berkoalisi di Pilgub Banten


 


REPUBLIKA.CO.ID,SERANG – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Banten  resmi berkoalisi. Koalisi keumatan ini akan mengusung Jazuli Juwaini sebagai calon gubernur pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Banten, Irfan Maulidi, mengatakan, koalisi ini sangat penting bagi PKS dan PPP. Selain kedua partai memiliki platform yang hampir sama, koalisi keumatan merupakan isu mendasar yang sangat menyentuh masyarakat Banten. “Sebab, kedua belah pihak menekankan nilai keislaman sebagai landasan berpikir untuk menciptakan masyarakat madani,” kata Irfan di Kantor DPW PKS Banten, Jum’at (10/6).

Menurut Irfan, hal yang mendasari dibentuknya koalisi keumatan ini karena masyarakat Banten secara tipologis lebih akrab dengan isu keumatan yang berbasis religius. Apalagi, peran ulama di Banten sangat dominan dalam berbagai momentum sejarah.

Namun, kata Irfan, isu keumatan tidak hanya berkutat pada nilai religiusitas. Isu ini juga sangat universal dan menyeluruh sehingga mencakup masalah pembangunan ekonomi, sosial budaya, dan pemerintahan.

Koalisi antara PKS dan PPP ini sudah mencukupi untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur. PKS memiliki 13 kursi di DPRD Banten, sedangkan PPP memiliki 5 kursi. “Sudah lebih dari cukup. Syarat partai yang mengusung calon gubernur harus memiliki 13 kursi di DPRD,” kata Irfan.

Irfan menambahkan bahwa koalisi sepakat mengusung anggota DPR RI, Jazuli Juwaini, sebagai calon gubernur Banten. Sedangkan, calon wakil gubernurnya masih menunggu hasil penjaringan di PPP.


Read more »

Perlu Langkah Profesional dan Strategis Atasi Kemiskinan

 

Jakarta (9/6) Anggota DPR RI dari PKS, Jazuli Juwaini, MA mengungkapkan permasalahan fakir miskin di Indonesia membutuhkan pengelolaan yang profesional dan strategis. Ada beberapa hal yang selama ini menjadi kendala dalam pengelolaan penanganan fakir miskin. Pertama, regulasi yang masih tumpang tindih. Regulasi terkait fakir miskin ada di beberapa undang-undang dan peraturan. Sehingga dibutuhkan satu undang-undang sebagai undang-undang payung, seperti yang saat ini sedang dalam proses pembahasan di DPR RI yaitu RUU Penanganan Fakir Miskin.

Kedua, lanjut Jazuli, masalah kelembagaan pengelola dan yang menanganinya. Selama ini permasalahan fakir miskin dikelola oleh 19 kementerian dan lembaga. Hal ini sangat tidak efektif. Banyaknya kementerian dan lembaga yang menangani masalah kemiskinan menyebabkan pemerintah terkesan lamban dalam menyikapi permasalahan kemiskinan. Karena terkadang ada ego sektoral yang menghambat koordinasi antar lembaga. “Jika kelembagaan penanganan kemiskinan ingin efektif, seharusnya 19 lembaga yang ada saat ini dipangkas saja dan dirampingkan hanya menjadi satu kementerian yang benar-benar fokus dalam menangani kemiskinan. Sehingga anggaran yang ada juga tidak habis hanya untuk koordinasi antar lembaga.” saran Jazuli di  DPR RI, Rabu,8/6 .

“Dan jika hanya ada satu kementerian yang fokus menangani kemiskinan akan memudahkan dalam mengevaluasi kinerjanya dan jelas kepada siapa kita meminta pertanggungjawaban. Kementerian yang sesuai dengan tupoksi tersebut adalah Kementerian Sosial. Kemensos harus diberikan legitimasi untuk menangani permasalahan kemiskinan.” tegas anggota Komisi VIII DPR RI ini.

Kendala yang ketiga menurut Jazuli adalah kurangnya keberpihakan anggaran untuk mengelola permasalahan kemiskinan. Pada tahun 2011 anggaran kemiskinan dalam APBN sebesar 69 Trilyun dari total APBN 1.229,58 Trilyun, jumlah itu hanya berkisar 5,6 persen dari APBN. Anggaran 69 Trilyun itu juga tersebar di 19 kementerian dan lembaga. Kementerian sosial tahun ini hanya dianggarkan 4,1 Trilyun, sekitar 0,33% APBN atau 6% dari 69 Trilyun (anggaran kemiskinan yang tersebar). “Dana sebesar itu tidak layak dibandingkan banyaknya program-program yang ada di Kemensos. Di negara-negara yang sukses dalam mengelola dan menangani persoalan sosial dan kemiskinan tidak ada yang anggaran kemiskinannya kurang dari 15% APBN. Kalau pemerintah Indonesia ingin serius menangani kemiskinan maka anggarannya juga harus sebanding. “lanjut tokoh ulama Banten ini

“Oleh karena itu, dalam RUU Penanganan Fakir Miskin yang sedang dibahas Komisi VIII DPR RI, harus memuat solusi dari ketiga kendala pengelolaan dan penanganan fakir miskin tersebut, yaitu adanya regulasi yang tepat, kemudian legitimasi kepada satu kementerian sebagai leading sector penanganan fakir miskin. Dan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah adanya keberpihakan anggaran untuk penanganan fakir miskin. Perlu penegasan persentase untuk penanganan fakir miskin, apakah 5%, 10% atau 15%, yang jelas harus ada besarannya. Dengan demikian diharapkan pengelolaan dan penanganan fakir miskin di Indonesia dapat lebih fokus, profesional dan strategis.”pungkas Jazuli.
Read more »

Senin, Mei 23, 2011

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR asal Fraksi PKS Yoyoh Yusroh meninggal dunia, Sabtu (21/5/2011) dinihari, setelah mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di Tol Kanci, dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta. Wakil Sekjen PKS yang juga Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengungkapkan, Yoyoh kembali ke Jakarta setelah menghadiri wisuda putranya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

"Kendaraan (mobil) itu dikemudikan putranya. Sampai di Tol Kanci, menabrak pembatas jalan. Kemudian sempat dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Cirebon, Beliau koma dan akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 03.30," kata Mahfudz kepada Kompas.com, pagi ini.
Pagi ini, jenazah Yoyoh, diberangkatkan menuju Jakarta dan akan disemayamkan di masjid Kompleks Perumahan Anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan, pada pukul 10.00. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Tangerang, siang nanti.
Mahfudz mengatakan, kepergian Yoyoh menjadi kehilangan terbesar bagi partainya. Selain merupakan politisi senior, wanita yang kerap disapa Ustadzah itu juga dinilai banyak memberikan kontribusi bagi partai dan DPR.
"Beliau itu seorang perintis PKS. Memberikan kontribusi bukan hanya di dalam, tetapi juga di luar negeri," ujar Mahfudz.
Sebelum ditugaskan di Komisi I DPR, Yoyoh, kelahiran 14 November 1962 ini cukup lama mengabdi di Komisi VIII.

Selamat Jalan Bu Ustadzah Yoyoh, semoga Allah memberi tempat yang paling baik di Sisi-Nya.
Pengabdianmu selama ini kan terus dikenang oleh orang - orang yang mengenalmu, Keikhlasan dan amal sholehmu tercatat sebagai bekal yang telah menunggu di SISI-NYA. 
Kematian adalah misteri yang tak seorangpun tahu kapan ia datang menjemput, Kematian bukanlah akhir kehidupan tapi jalan menuju kehidupan yang kekal abadi.
Read more »

Senin, April 18, 2011

MASIH SOLID


























































Luar Biasaaaaa... begitulah kira - kira kesan yang dapat saya simpulkan.

Betapa tidak pada Milad PKS ke -13 ini kader dan simpatisan PKS masih bisa memadati dengan penuh sesak Gelora Bung Karno pada Minggu ,17 April 2011 . Dan yang paling luar biasa adalah sepanjang jalan dari Slipi sampai jalan yang mengitari Gelora Bung Karno kanan kiri menjadi tempat parkir dadakan Bus - Bus yang mengantar kader dan simpatisan PKS.

Panas yang begitu teriknya tidak menyurutkan para kader dan simpatisan berjalan cukup jauh karena memang mobil yang mengantarnya sudah tidak bisa mendekati Gelora Bung Karno. 

Mengapa hal ini dapat saya katakan luar biasa....? Karena pada momen Milad kali ini PKS sedang mendapat ujian dan serangan yang bertubi - tubi , dari mitra koalisi dalam kasus Hak Angket Mafia Pajak, serangan kelompok sakit hati mantan kader, dari kadernya yang di dewan terlibat judi, dan terakhir kasus tentang video porno .

Orang akan mengira bahwa hal tersebut dapat menghancurkan PKS tapi justru sepertinya hal ini seolah malah menjadi siraman bensin sehingga tatkala disambar api langsung wussssss apinya menjadi besar dan membubung tinggi.

Tapi saya tidak berharap bahwa PKS hanya seperti api yang disiram bensin yang nyalanya dan besarnya hanya ketika bensinnya masih banyak tapi saya lebih berharap PKS seperti sumber gas bumi yang sulit dipadamkan bahkan tidak akan mati sekalipun diguyur hujan setiap hari......semoga.

By Abi Raza - pks cibugel 2011

Read more »

 

KABAR DPRa Cibugel

KIPRAH KEWANITAAN

KOLOM

Selamat datang di Situs Partai Keadilan Sejahtera - DPRa Cibugel , AYO BEKERJA UNTUK NEGRI.