Kamis, April 30, 2009

Mesin Politik PKS Dikalahkan Figur


BANDUNG, KOMPAS - Partai Keadilan Sejahtera Jawa Barat mengakui kekalahan mesin partai politiknya dari kekuatan figur dalam pemilihan legislatif 9 April lalu. PKS yang semula menargetkan 30 persen suara hanya bakal bisa meraih 26 persen suara atau setara dengan 13 kursi DPRD Provinsi Jabar.


"Akan ada evaluasi internal secara nasional untuk menyikapi hasil pemilu legislatif 2009. Namun, secara umum mesin parpol telah bekerja maksimal dan habis-habisan. Perolehan suara parpol pun tidak melorot meskipun kenaikan tidak terlalu tinggi," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jabar Taufik Ridlo, Minggu (26/4), saat dihubungi di sela-sela rapat Majelis Syura PKS di Jakarta.


Pendidikan politikTaufik berpendapat, kegagalan meraih target perolehan suara di Jabar lebih banyak disebabkan ketidaksiapan dan kebingungan masyarakat. "Masyarakat belum bisa membedakan antara pemilu legislatif dan pemilu presiden. Pada akhirnya mereka terjebak pada bayang-bayang figur tokoh partai yang sejak awal mencalonkan diri sebagai presiden dari partai tertentu," ujarnya.Ini disebabkan pendidikan politik yang belum baik.


Fenomena itu, menurut Taufik, menjadi pembelajaran berharga bahwa masyarakat Jabar belum cukup siap memilih calon-calon yang akan duduk di lembaga legislatif. Pada Pemilu 2004 PKS meraih 11 kursi DPRD Jabar.Untuk pengembangan partai ke depan, PKS akan memprioritaskan basis pemilih yang dari awal memberikan suaranya pada PKS.


Pemeliharaan basis dinilai jauh lebih penting untuk kaderisasi dan pemantapan ideologi daripada menambah anggota baru di luar basis, yang menyerap energi lebih besar."Pemberian prioritas kepada kader dan simpatisan PKS sekaligus merupakan bentuk pelayanan dan apresiasi PKS kepada mereka, antara lain melalui bakti sosial, layanan kesehatan, dan kegiatan lain yang akan berlangsung sepanjang tahun," papar Taufik.


Soal fraksiSementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah PKS Kota Bandung Haru Suandharu membuka peluang bagi anggota DPRD Kota Bandung periode 2009-2014 yang tidak dapat membentuk fraksi sendiri untuk bergabung ke Fraksi PKS. Kebijakan tersebut diyakini menguntungkan PKS dari sisi kekuatan politik di DPRD Kota Bandung. Haru menjelaskan, posisi Fraksi PKS yang memperoleh sembilan kursi dari 50 kursi DPRD Kota Bandung akan semakin mudah mendapatkan dukungan jika jumlah anggota DPRD yang sefraksi semakin banyak.


"Kerugiannya, mungkin kami harus beradaptasi lagi dalam koordinasi, tetapi itu insya Allah dapat kami tangani," ujarnya.


Berdasarkan rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung, diprediksi terdapat delapan anggota legislatif dari enam parpol berbeda yang tidak dapat membuat fraksi sendiri. Salah satunya adalah caleg Partai Amanat Nasional, Nanang Sugiri.Nanang mengatakan, ia sudah berkomunikasi dengan parpol besar untuk bergabung dalam satu fraksi.


Parpol tersebut adalah Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Untuk parpol lain, saya belum menjajakinya," papar Nanang.

 

KABAR DPRa Cibugel

KIPRAH KEWANITAAN

KOLOM

Selamat datang di Situs Partai Keadilan Sejahtera - DPRa Cibugel , AYO BEKERJA UNTUK NEGRI.