4/27/2009 10:44:00 AM
PKS Cibugel
TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Siddiq, mengatakan Partai Keadilan Sejahtera menyelenggarakan Musyawarah Majelis Syuro dengan dua agenda, yaitu evaluasi penyelenggaraan pemilihan legislatif dan sikap koalisi dalam pemilihan presiden. "99 anggota Majelis akan memberikan sikap untuk dirumuskan menjadi keputusan," kata Mahfudz ketika dihubungi, Sabtu (25/4).
Rencananya, Musyawarah Majelis Syuro akan diselenggarakan pada Sabtu (25/4) hingga Minggu (26/4) di Hotel Bidakara, Jakarta. Rapat ini, kata dia, akan dilakukan secara tertutup. "Namun hasilnya tetap akan disampaikan ke publik," ujarnya.
Menurut Mahfudz, dalam musyawarah tersebut, Partai Keadilan Sejahtera juga akan memutuskan kader partai yang akan mungkin menduduki calon wakil presiden. "Jika ada keputusan koalisi, bisa saja dibicarakan ke sana," katanya. Soal nama, kata dia, sebelumnya Partai Keadilan Sejahtera telah menyampaikan ke publik ada delapan nama, antara lain Tifatul Sembiring dan Hidayat Nur Wahid. "Meski begitu, kami tidak dalam kapasitas menyodorkan kader," ujarnya. "Power sharing akan dibahas bersama dengan partai koalisi."Dia melanjutkan keputusan sikap koalisi juga bisa ditunda. "Tidak mesti harus sekarang, bisa saja PKS akan mencermati dinamika politik dulu," katanya.
Dia mencontohkan, ketika menilai kualitas pelaksanaan pemilihan legislatif buruk, kemungkinan belum akan menyatakan koalisi. "Kami ingin pembenahan dulu dalam pileg (pemilihan legislatif). Karena Pilpres (pemilihan presiden) itu satu rangkaian," katanya.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera memiliki kecenderungan akan mendukung koalisi yang dibangun Partai Demokrat yang mencalonkan kembali Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden. Hal itu merupakan salah satu hasil dari pertemuan Tim Lima Partai Keadilan Sejahtera dengan Tim Sembilan Partai Demokrat pada awal pekan lalu.
