- Partai Demokrat ----------- 5 kursi
- Partai Golkar -------------- 4 kursi
- PKS ------------------------ 4 kursi
- PPP ------------------------ 3 kursi
- Hanura -------------------- 3 kursi
- PDIP ---------------------- 2 kursi
- Gerindra ------------------ 1 kursi
Hanura dan Gerindra merupakan parpol pendatang baru yang didirikan oleh mantan jenderal. Hanura dipimpin mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto, sementara Gerindra didirikan oleh mantan Danjen Kopassus Letjen (purn) Prabowo Subianto.
Partai Demokrat yang meraih 7 kursi itu berasal dari daerah pemilihan (dapil) Banten III sebanyak 3 kursi, Banten I satu kursi, dan Banten II juga satu kursi.
Sementara Partai Golkar meraih kursi di dapil Banten II sebanyak dua kursi, Banten I satu kursi, dan Banten III satu kursi.
Partai Keadilan Sejahtera meraih 2 kursi di Banten III, 1 kursi di Banten I, dan 1 kursi lagi di Banten II.
Sedangkan PPP yang meraih tiga kursi berasal dari Banten I satu kursi, Banten II satu kursi, dan Banten III satu kursi lagi.
Di antara jejeran parpol baru, kehadiran Hanura di Banten cukup mengejutkan. Meski baru kali pertama mengikuti pemilu, namun Hanura diprediksi akan menyabet 3 kursi DPR RI dari Banten, sama dengan perolehan kursi PPP. Hanura menyabet satu kursi di Banten I, satu kursi di Banten II, dan satu kursi lagi di Banten III (selengkapnya lihat grafis). Kejutan lainnya adalah lolosnya nama Sutradara Gintings (caleg PDIP) ke Senayan. Padahal Sutradara Gintings sudah meninggal dunia, menjelang pemungutan suara 9 April lalu. Di dapil Banten III, almarhum meraih suara terbanyak di antara caleg PDIP yaitu 29.413, sehingga dia lolos ke Senayan.
Lantaran sudah meninggal, kemungkinan besar kursi almarhum akan jatuh kepada Malawati yang meraih suara terbanyak setelah almarhum. Malawati -yang saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Banten -meraih suara 20.666 yang unggul tipis atas caleg nomor urut dua PDIP Irvansyah yang meraih 20.265 suara.
Nasib kurang beruntung tampaknya menggelayuti Murdaya W Poo, Rusli Ridwan, dan Ikang Fawzi. Murdaya W Poo yang maju sebagai caleg PDIP merupakan pengusaha nasional yang mencalonkan diri di dapil Banten II. Namun perolehan suara PDIP dan suara Murdaya Poo di dapil Banten II masih terlalu kecil. Murdaya hanya mampu mengumpulkan akumulasi suara 79.730.
Begitupun dengan Rusli Ridwan. Ketua DPW PAN Banten ini tidak lolos karena kalah bersaing dengan PPP. Rusli hanya meraih akumulasi suara 130.539 yang kalah dengan akumulasi perolehan suara PPP dan Endin AJ Soefihara yang meraih 163.258 suara.
Nasib tidak jauh berbeda juga dialami Ikang Fawzi, caleg PAN yang bertarung di dapil Banten I. Ikang diprediksi tidak lolos ke Senayan karena memang perolehan suaranya tidak besar.
Rekan Ikang yaitu Dedy S Gumelar -yang akrab disapa Miing Bagito -lebih beruntung. Miing yang maju lewat PDIP diprediksi akan lolos karena memang suara perolehan PDIP dan dirinya lumayan besar.
DOMINASI WAJAH LAMA Caleg-caleg yang diprediksi akan melenggang ke Senayan ini memang mayoritas wajah-wajah lama. Diantaranya adalah :
- Mamat Rahayu (Golkar),
- Syamsu Hilal (PKS)
- Zulkieflimansyah (PKS)
- Jazuli Juwaini (PKS)
- Yoyoh Yusroh (PKS)
- Endin AJ Soefihara (PPP)
- KH Aziddin (Hanura). Sebelumnya, Aziddin adalah anggota DPR RI hasil Pemilu 2004 dari Partai Demokrat. Namun Aziddin dinonaktifkan dan keluar dari Partai Demokrat. Sejak keluar itu, Aziddin bergabung di Hanura dan menjadi salah satu ketua DPP Hanura.
Sementara wajah-wajah baru di antaranya :
- Irna Narulita (istri Bupati Pandeglang DImyati Natakusumah) dari PPP,
- Iti Octavia Jayabaya (anak Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya) dari Partai Demokrat,
- Tb Iman Ariyadi (Golkar),
- Dedi S Gumelar (PDIP),
- Iqbal Alan Abdullah (Hanura), dan sebagainya.
Prediksi perolehan dan nama-nama caleg yang lolos ini memang baru sebatas prediksi. Keputusan final ada di tangan KPU. Zulkieflimansyah saat dihubungi Radar Banten, beberapa hari lalu, mengatakan, akan memperjuangkan daerah yang akan diwakilinya di parlemen. Begitupun dengan caleg lolos lainnya yang juga mengaku akan lebih banyak menyedot dana-dana pusat ke Banten.