Selasa, Mei 05, 2009

PKS tidak akan Paksakan Syariat Islam


JAKARTA -- Kalau memenangkan pemilu dan memimpin negeri ini, PKS berjanji tidak akan memaksakan dan menerapkan syariat Islam secara kaku. Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bagi PKS sudah merupakan bentuk final.


Kalau aktivis gerakan Islam (PKS) menang kita tidak akan masyarakat yang baru. Kita tinggal mengubah hal-hal yang telah ada menjadi lebih baik, kata Wakil Ketua Fraksi PKS, Zulkifliemansyah, Selasa (18/4), di Istora Senayan, Jakarta.


Pernyataan ini disampaikan saat ia memberi sambutan dalam seminar International Diplomacy:Ethics and Practice, dalam Peringatan Milad VIII PKS.


Sejauh ini sering menjadi tanda-tanya, apakah kalau PKS pemimpin Indonesia maka akan mengubah wajah masyarakat Indonesia, menjadi seperti wajah negara-negara di dunia Arab. Termasuk kekhawatiran PKS akan menerapkan syariat Islam secara kaku. Menurut Zulkifliemansyah, hal itu tidak akan dilakukan. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang sangat beragam, ujar dia.


PKS tidak mungkin mengubah secara tiba-tiba, seperti yang diinginkan sejumlah kalangan, termasuk dalam hal penerapan syariat Islam. Kata Zulkieflimansyah, PKS tidak akan begitu saja menerapkan syariat Islam. Hal terpenting adalah substansi dari syariat Islam bisa dilaksanakan di Indonesia.Menanggapi tudingan PKS merupakan partai yang ekslusif, Zulkifliemansyah menganggap hal itu merupakan proses. Sebelum menjadi kupu-kupu, terlebih dulu adalah kepompong. Mungkin kita sekarang perlu untuk menjadi ekslusif, sebelum kita menjadi kupu-kupu yang menghiasi negeri ini, sebelum menjadi pemimpin di negeri ini, ungkap Zulkifliemansyah.


Pembicara seminar lain, Hilman Rosyad, mengatakan bahwa PKS telah melakukan kunjungan ke sejumlah kedutaan besar (kedubes). Dari kunjungan-kunjungan itu, ungkap dia, seringkali para duta besar mempertanyakan tentang komitmen PKS terhadap demokrasi. Mereka ragu apakah PKS ini kelompok yang benar-benar tulus mengusung demokrasi, atau kelompok yang kalau menang pemilu akan mengusung sesuatu yang antidemokrasi, kata Hilman.


Menurut dia, ada sejumlah pertanyaan soal kemampuan kader PKS yang dijejali Alquran dan hadits dalam memimpin Indonesia. Islam, tutur dia, selama ini dianggap tidak memuat konsep kepemimpinan modern. Atas pertanyaan-pertanyaan itu, saya katakan PKS akan membikin negara Islam seperti AS. Bingung mereka, kata Hilman sambil tertawa.Agar tidak dicemaskan negara-negara barat, kata Hilman, kepemimpinan PKS perlu diperkenalkan kepada mereka. Dengan begitu kalau nanti PKS memimpin Indonesia, semua pihak akan mendukungnya. Kekhawatiran-kekhawatiran tersebut harus dihilangkan.


Pembicara lainnya, Yayan G Mulyana, dari Departemen Luar Negeri (Deplu), mengatakan PKS perlu menyusun strategi komunikasi. Agenda-agenda PKS harus disusun untuk dikomunikasikan dengan semua kalangan.


Diplomasi tidak hanya dilakukan oleh negara, tapi, menurut Yayan, sebuah lembaga juga bisa melakukan diplomasi dengan negara lain. Dengan demikian, ujar dia, PKS juga bisa menjalin komunikasi dengan negara-negara barat, yang salah persepsi terhadap PKS


Sumber : www.republika.co.id , 19 April 2006

 

KABAR DPRa Cibugel

KIPRAH KEWANITAAN

KOLOM

Selamat datang di Situs Partai Keadilan Sejahtera - DPRa Cibugel , AYO BEKERJA UNTUK NEGRI.